A. PERDARAHAN PERVAGINAM
Perdarahan pervaginam
sebelum 24 minggu kehamilan mungkin disebabkan oleh:
Implantation
bleeding: sedikit
perdarahan saat trophoblast melekat pada endometrium. Bleeding terjadi saat implantasi /
8-12 hari setelah fertilisasi.
Abortion: 15 % terjadi pada aborsi spontan sebelum 12 minggu usia
kehamilan dan sering pada primigravida.
Mola
hidatitosa (kahamilan anggur): akibat dari degenerasi chorionik villi pada awal
kehamilan. Embrio mati dan direabsorbsi/ mola terjadi didekat fetus. Sering
terjadi pada wanita perokok, punya riwayat mola, dan multipara.
Ectopic
pregnancy: ovum dan sperma
yang berfertilisasi kemudian berimplantasi di luar dari uterine cavity, 95 %
ada di tuba, mungkin di ovarium, abdominal cavity, dan canalis servicalis.
cervical lesion; lesi di cervic
vaginitis: infeksi pada vagina
Semua bleeding selama kehamilan adalah
abnormal kecuali implantation bleeding. Perdarahan pada awal kehamilan yang
abnormal bersifat merah segar, banyak dan adanya nyeri perut.
B. HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi.
Tanda dan Gejala Hiperemesis Gravidarum, menurut berat ringannya dapat dibagi kedalam 3 (tiga) tingkatan :
1. Tingkat I
Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pda epigastrium, nadi meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidang mengering dan mata cekung.
2. Tingkat II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikteris, berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton tercium dalam hawa pernafasan karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
3. Tingkat III
Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah henti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat tensi menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yang dikenal sebagai ensefalopati werniele, dengan gejala : nistagmus, dipolpia dan perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks, timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.
salam ita listiyana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar